Pengertian Semen
HBR JAYA – Semen adalah bahan konstruksi yang sangat penting dalam pembangunan gedung, jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya.
Semen merupakan bahan perekat yang digunakan untuk mengikat material seperti pasir, kerikil, dan batu bata menjadi satu kesatuan yang kuat dan kokoh.
Bahan dasar semen adalah kapur, silika, alumina, dan besi oksida yang dicampur dengan air untuk membentuk adukan yang dapat digunakan untuk menempelkan material bangunan.
Penggunaan semen sangat penting dalam konstruksi bangunan karena dapat memberikan kekuatan dan kestabilan yang dibutuhkan pada struktur bangunan.
Selain itu, semen juga dapat memberikan daya tahan terhadap tekanan dan beban yang dihasilkan oleh bangunan tersebut.
Jenis – Jenis Semen dan Kegunanaanya
ternyata jenis semen itu banyak banget, tergantung fungsi kegunaannya. Pemilihan semen yang tepat akan menunjang kekuatan struktur, desain, dan daya tahan bangunan.
Sehingga semen memiliki beberapa jenis/ tipe, di antaranya sebagai berikut:
- Ordinary Portland Cement (OPC) – SNI 15-2049-2004
Ordinary Portland Cement (OPC) adalah semen yang paling umum digunakan dan paling banyak diproduksi di seluruh dunia. Semen ini digunakan untuk berbagai keperluan dan cocok untuk konstruksi beton sehingga sering digunakan untuk membangun perumahan, gedung bertingkat, landasan pacu, dan jalan raya. Jenis semen ini memiliki 5 tipe, yaitu Semen Portland Tipe I sampai tipe V.
- Portland Pozzolana Cement (PPC) – SNI 15-0302-2004
Portland Pozzolana Cement dibuat dengan cara menggiling terak, gypsum, dan bahan pozzolana. Bahan ini umumnya digunakan untuk konstruksi yang memerlukan kekuatan dan daya tahan, seperti jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, bendungan, hingga bangunan irigasi. Tingkat ketahanan semen ini terhadap panas dan air lebih tinggi daripada semen jenis OPC sehingga menjadi pilihan untuk digunakan pada bangunan yang terendam air atau bangunan di dekat lautan.
- Semen Portland Composite (PCC) – SNI 15-7064-2004
Jenis semen ini sangat umum sebagai material pengikat untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, beton pracetak, beton pra tekan, paving block dan sebagainya yang lebih mudah dikerjakan, kedap air, tahan sulfat dan tidak mudah retak. Material PCC (Portland Composite Cement) ini terdiri dari terak, gypsum dan bahan anorganik.
- Super Masonry Cement (SMC) – SNI 15-3758-2004
Jenis semen ini digunakan sebagai bahan baku genteng beton, tegel, hollow brick, dan paving block serta konstruksi bangunan dengan struktur beton paling besar K225.
- Super Blended Cement (SBC) atau semen campur
Jenis semen ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsruksi bngunan pada laut yang tidak dijual bebas di pasaran. Di Indonesia, konstruksi yang menggunakan semen campuran adalah Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).
- Oil Well Cement (OWC) G- HSR (High Sulfate Resistance) atau Semen Sumur Minyak
Tak hanya bangunan rumah, material ini digunakan pada pengeboran minyak bumi yang tahan terhadap kandungan sulfate tinggi yang dikhususkan dibuat untuk kedalaman dan temperatur tertentu yang disesuaikan dengan kecepatan pengerasan semen. Semen ini diaplikasikan pada sumur minyak bumi dibawah permukaan bumi dan laut.
- Semen Acian Putih atau Mortar TR30
Semen jenis ini memiliki daya rekat yang tinggi dan menghasilkan permukaan yang halus yang tidak mudah retak dan terkelupas. Waktu pengerjaannya cenderung cepat. Biasanya semen ini diaplikasikan untuk finishing diantaranya plesteran, acian, pasangan keramik, dan sebagainya.
- Semen Anti Bakteri
Jenis semen ini merupakan campuran dari semen portland dan bahan anti bakteri seperti germicida yang tahan terhadap serangan bakteri dan jamur yang tumbuh. Sifat kimia dan fisiknya hampir sama dengan semen portland tipe I. semen ini diaplikasikan pada konstruksi bangunan yang mudah dihidupi jamur dan bakteri seperti kolam renang, pabrik makanan, keramik dan bangunan yang terdapat jamur patogenik dan bakteri.
- High Alumina Cement (HAC) / Semen dengan kandungan Alumina
Jenis semen ini menghasilkan beton yang proses pengerasannya cepat dan tahan terhadap serangan asam sulfat, tetapi jenis semen ini tidak tahan terhadap alkali. Bahan baku semen ini adalah batu kapur dan bauksit.
- Waterproofed Cement (WPC)
Jenis semen ini merupakan campuran antara semen Portland dengan water proofing agent seperti kalsium, aluminium, dan atau logam stearat lainnya. Semen ini diaplikasikan untuk konstruksi beton yang berfungsi menahan tekanan hidrostatis misalnya tangki penyimpanan cairan kimia.
- Rapid Hardening Cement
Jenis ini adalah semen yang cepat mengeras karena memiliki kandungan kapur yang tinggi. Butirannya lebih halus daripada semen OPC. Namun, kekuatannya lebih tinggi. Rapid Hardening Cement ini biasanya digunakan untuk konstruksi beton atau pekerjaan jalan supaya menghemat waktu.
- Quick Setting Cement
Quick Setting Cement memiliki waktu pengaturan yang lebih sedikit dibandingkan dengan semen OPC, yaitu waktu pengaturan awal 5 menit dan waktu pengaturan akhir 30 menit. Semen dengan pengaturan cepat ini biasanya digunakan untuk pekerjaan beton di bawah air dan beton di cuaca dingin karena memiliki daya tahan tinggi terhadap air. Semen ini juga dapat digunakan untuk pekerjaan perbaikan beton tanpa mengganggu struktur.
- Semen Putih – SNI 15-0129-2004
Semen putih merupakan varian dari White Portland Cement, yang biasa disebut semen abu-abu. Warna putihnya berasal dari penambahan iron dan mangan selama proses produksi. Semen putih biasanya dipakai untuk keperluan dekorasi, misalnya pemasangan keramik, dempul dinding, dan pengerjaan lantai teraso.
- Semen Mortar
Semen mortar biasanya terdiri dari semen, pasir, filler, dan tambahan khusus untuk membuatnya menjadi lebih cepat kering. Semen ini disukai karena sudah siap pakai, praktis, dan mudah diolah sehingga menghemat waktu. Selain semen, ketahui juga material-material lain yang diperlukan untuk membangun rumah seperti beton, pasir, baja, kerikil, batu bata, bambu, dan kayu.
- Semen Batu Kapur Portland (PLC)
Semen batu kapur Portland adalah campuran semen Portland dan 5% hingga 15% batu kapur halus. Sifatnya mirip dengan semen Portland biasa yang digunakan untuk penggunaan umum. Namun, jenis semen ini juga memiliki emisi gas rumah kaca sekitar 10% lebih rendah, yang mana lebih ramah terhadap lingkungan dan lebih sustain.
- Expansive Cement
Semen ekspansif mengalami perluasan bertahap seiring berjalannya waktu dan tetap mempertahankan ukurannya tanpa mengalami penyusutan setelah mengeras. Jenis semen ini secara khusus digunakan untuk mengisi baut jangkar dan saluran beton pratekan.
- Hydrographic Cement
Semen hidrografis diproduksi dengan mencampurkan bahan kimia yang memiliki sifat penolak air dan memiliki kinerja serta kekuatan yang tinggi. Semen ini memiliki kemampuan untuk menolak air dan tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca hujan atau musim hujan.
- Colored Cement
Proses produksi semen ini melibatkan pencampuran 5-10% pigmen mineral dengan semen konvensional. Pigmen mineral ini umumnya digunakan untuk pekerjaan dekoratif pada lantai.
- Air Entraining Cement
Tipe semen ini mengandung entraining udara yang diproduksi dengan mencampurkan agen entraining udara seperti resin, lem, garam natrium sulfat, dan sejenisnya selama proses penggilingan klinker. Jenis semen ini sangat efektif dalam meningkatkan kinerja dengan rasio air semen yang lebih rendah serta meningkatkan ketahanan beton terhadap beku.
“THE MORE THAT YOU READ, THE MORE THINGS YOU WILL KNOW. THE MORE THAT YOU LEARN, THE MORE PLACES YOU WILL GO”